Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Gunung Mas melaksanakan Kegiatan Penguatan Moderasi Beragama bagi Generasi Muda Tahun 2025 pada Rabu, 19 November 2025, bertempat di Aula SMA Negeri 1 Kuala Kurun. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dan diikuti oleh 52 peserta yang merupakan Ketua dan Wakil Ketua Kelas dari tingkat X, XI, dan XII. Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Gunung Mas, Sugiarto, SE, perwakilan Kejaksaan Negeri Gunung Mas, Kementerian Agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kepala SMA Negeri 1 Kuala Kurun, serta para guru dan staf terkait. Pembukaan kegiatan diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan oleh Kepala SMA Negeri 1 Kuala Kurun dan laporan panitia yang memaparkan dasar pelaksanaan kegiatan.

Melalui kegiatan ini, Kesbangpol menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada generasi muda sejak dini. Panitia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya kerukunan dalam masyarakat majemuk, menumbuhkan toleransi, memperkenalkan konsep moderasi beragama yang seimbang dan jauh dari paham ekstremisme, serta mempersiapkan generasi muda agar mampu menjadi agen perdamaian dan persatuan. Tiga narasumber dihadirkan dalam kegiatan tersebut, yaitu Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Gunung Mas Supritson, SH., MH., Kasi Bimas Kristen Kemenag Gunung Mas Hereline, M.Th., serta Ketua FKUB Kabupaten Gunung Mas Pdt. Dein G. Narang, M.Th. Ketiganya memberikan materi mengenai pemahaman hukum, kerukunan antar umat beragama, serta ancaman radikalisme dan pentingnya peran pelajar dalam menjaga keharmonisan.

Kegiatan yang dipandu oleh Riana, S.Pd., sebagai moderator ini berlangsung menarik dan interaktif. Para peserta diberikan kesempatan untuk berdialog, mengajukan pertanyaan, dan menyampaikan pandangan mereka terkait keberagaman dan tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini. Setelah penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi yang berjalan aktif dan produktif. Acara kemudian ditutup dengan pembacaan doa, sesi foto bersama, dan berakhir pada pukul 13.00 WIB. Secara keseluruhan, seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, tertib, dan lancar. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pelajar semakin memahami pentingnya toleransi dan moderasi beragama serta mampu berperan sebagai generasi penerus yang menjaga kerukunan di lingkungan sekolah maupun masyarakat luas.